Animo masyarakat memasukkan
putra-putrinya ke “Kampus Hijau “ MTsN Pundong mengalami peningkatan yang
signifikan, indikasinya untuk Tahun Pelajaran 2012/ 2013 ada 109 peserta didik
yang diterima menjadi peserta didik baru. Dari 109 peserta didik tersebut
berasal dari Pundong 45, Bambanglipuro 26, Kretek 19, Jetis 8, Bantul 5, Sanden
1. Kasihan 1 dan luar Bantul 4.
Hal tersebut disampaikan Drs. Sutoyo
selaku Kepala MTsN Pundong didampingi Waka Humas Drs. Sutanto pada upacara
pembukaan Masa Orientasi Siswa, Senin, 16 Juli 2012 di halaman madrasah.
Peningkatan jumlah peserta didik tersebut merupakan buah kerja kolegial dari
seluruh stakeholder, mulai dari guru, karyawan, peserta didik klas 8 & 9,
Komite Madrasah serta masyarakat sekitar, yang telah melakukan berbagai upaya
meyakinkan masyarakat lewat berbagai terobosan kegiatan yang menyentuh langsung
pada akar rumput.
Ketua Panitia PPDB MTsN Pundong
Muntoha, S.Pd dalam laporannya mengatakan, MOS yang digelar Senin s.d Rabu, 16
s.d 18 juli 2012 tersebut diikuti Seluruh siswa kelas 7 yang berjumlah 109
terdiri 50 laki-laki dan 59 perempuan. MOS dimaksudkan Sebagai wahana
beradaptasi bagi siswa baru dan bertujuan agar siswa baru dapat mengetahui
keadaan Madrasah secara utuh, baik segi fisik sarana prasarana, tenaga pendidik
dan kependidikan, budaya madrasah serta kurikulumnya. Dengan MOS peserta didik
juga akan lebih cepat mengenal guru/ karyawan maupun kakak kelas 8 dan 9.
Dalam waktu 3 hari, peserta didik baru diberi berbagai
kegiatan diantaranya pengenalan Upacara, Baris berbaris, visi-misi madrasah,
Hak & Kewajiban, Jamaah shalat dhuha & dhuhur , studi lingkungan,
outbond. Dengan melibatkan guru, Koramil Pundong, dan Mahasiswa KKN-PPL
integrative UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Secara resmi MOS dibuka dengan
penyematan tanda peserta kepada perwakilan peserta didik baru Ulya Khikmawati
dari MI Sarang yang merupakan peserta didik baru dengan NEM tertinggi 27,70
(rata-rata 9,23) dan Syaiful Catur Ridwan dari SD 2 Panjangrejo dengan NEM
25,95.
Kegiatan MOS MTsN Pundong yang
spesifik , tidak ada sama sekali kegiatan yang mengarah pada kegiatan
perploncoan maupun membawa barang dan alat yang aneh-aneh dan tidak ada
manfaatnya bagi kegiatan pendidikan, namun yang ada adalah kegiatan positif dan
pembiasaan ibadah praktek serta etika sopan santun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar